Thursday 15 September 2016

WOW !!! Mitos Perempuan Minta Tumbal di Pantai Matras

BLOG-PERMENKARET.BLOGSPOT.COM, BANGKA - Boleh percaya atau tidak, Pantai Matras Sungailiat diyakini menyimpan kisah misteri. Terdapat aura gaib tentang keberadaan sosok mahluk astral berwujud perempuan peminta tumbal untuk dijadikan suami. Itu pula yang kemudian disebut-sebut penyebab munculnya korban dari kalangan pengunjung pantai ini.

Seorang Dukun Kampung Matras Sungailiat yang disebut-sebut sebagai juru kunci pantai, Jalaluddin alias Mang Jalal (68), ditemui Bangka Pos Group di kediamannya, Rabu (14/9/2016) sempat berbagi kisah mistis.

Kisah ini dilontarkan Mang Jalal, seiring tenggelamnya pengunjung Pantai Matras bernama Anto (30), warga Bandung Jawa Barat, Selasa (13/9) dan korban-korban sebelumnya.



Bagi Mang Jalal, keberadaan mahluk ghoib penunggu Pantai Matras, bukan hal yang asing baginya. Sebagai seorang dukun kampung, anak dari dukun kampung sebelumnya, Almarhum Mang Ubir, kisah mistis di pantai itu, menjadi catatan tersendiri baginya.

Belasan mahluk halus hidup di alam mistis Pantai Matras.

Namun dari sekian banyak mahluk yang dimaksud, hanya satu yang sering mengganggu.


"Mahluk halus yang sering ganggu, berwujud perempuan, biasa disebut putri. Mahluk satu ini yang paling sering minta korban (tumbal)," kata Mang Jalal.

Wujud mahluk ghoib berwujud perempuan muda tadi katanya, cukup meresahkan. Korban yang 'diambil' rata-rata pengunjung pantai berjenis kelamin laki.

"Sebenarnya ada juga mahkuk ghoib berwujud laki-laki. Namun yang sering menggangu manusia atau pengunjung pantai, adalah mahluk ghoib sosok perempuan ini, dia yang sering ambil (tumbal) orang tengelam, sosoknya menyerupai gadis," katanya.

Kenapa mahluk ghoib wujud perempuan tadi suka pengunjung laki-laki? Mang Jalal menyebut alasan terawangan mistisnya.

"Karena untuk dijadikan suaminya, makanya korban paling banyak yang mati tenggelam adalah pengunjung laki-laki. Dari zaman dulu memang anker (Pantai Matras), tiap tahun pasti ada orang yang meninggal (di Pantai Matas)," kata ayah delapan anak ini, empat diantaranya meninggal.

Selama menjadi dukun Kampung Matras, Mang Jalal mengakui sudah banyak korban tewas di pantai ini.

Terlebih, ketika ayah Mang Jalal, yaitu Mang Ubir, masih menjabat dukun kampung, sebelum mewariskan kepandaian spiritual padanya.


"Kalau dihitung-hitung dari mulai bapak saya masih hidup (masih jadi dukun kampung), sudah puluhan yang mati di Pantai Matras," katanya.

Sementara ketika tahta dukun Kampung beralih dari Mang Ubir pada Mang Jalal, korban tetap bermunculan. Saat insiden terjadi, Mang Jalal hanya dapat membantu melakukan pencarian secara ghoib agar jasad korban cepat ditemukan.

"Dulu setiap tahun pasti ada yang mati tenggelam. Pernah kejadian sebelas pengunjung yang mati tenggelam, kejadiannya setiap tahun satu yang mati, itu selama sebelas tahun berturut-turut. Saya dibantu Mang Karim (rekan sesama dukun di Sinarjaya), turut mencari, dan jasat korban bisa ditemukan di sekitar pantai ini," kata kakek empat cucu itu sesekali memejamkan mata.

Mahkluk halus kata Mang Jalal, juga sering menggangu remaja atau pelajar yang kemping atau kemah di bibir pantai.

Sudah banyak remaja kemping dalam kegiatan pramuka yang dirasuki mahluk penunggu pantai ini.

Bahkan beberapa tahun silam, pernah terjadi musibah, penumpang satu perahu tenggelam, tujuh orang meninggal dunia di Laut Pantai Matras.

"Waktu itu kejadiannya hari lima bulan lima menurut hitungan Cina, tujuh orang di perahu mati tenggelam," katanya.



Namun demikian Mang Jalal mengimbau, agar pengunjung tidak perlu khawatir. Pengunjung akan selamat ketika memperhatikan kaidah-kaidah yang ada.

"Sebab dimana-mana pasti ada mahluk halus. Kita sebagai manusia harus berhati-hati. Kalau mau ke Matras, jangan sok jago, jangan tidak percaya hal-hal seperti itu. Kalau gelombang besar jangan nantang uktuk berenang ke tengah. Dengan demikian mudah-mudah pengunjung selamat," kata Mang Jalal memberi petuah. (ferylaskari)


EmoticonEmoticon